Mudah-mudahan curhatan ini juga bisa membuat sobat bikers lebih kenal dengan Saya. Aamiin...
***----------
Gak kerasa waktu itu dapat gajih pertama langsung kepikiran untuk punya sepeda motor. Tujuannya sih jelas biar berangkat kerja lebih mudah dan cepat.
sumber gambar: youtube.com
Karena takut terlambat jadi harus berangkat 30 menit lebih awal. Kadang gak sarapan lagi, sedih ya...
Waktu itu Saya pingin-nya sih motor gede (moge) gitu lah, tapi fakta gajih bagaikan langit dan bumi. Sehingga setelah melalui berbagai pertimbangan dipilihlah motor matic aja 😁.
Nah, jenis motornya sudah ditentukan nih namun ada problem lagi yang muncul, kira-kira merk apa yang bagus? dan cicilannya harus sesuai dengan kantong. Masa iya, gara-gara kredit motor harus nahan makan...apa kata dunia nantinya.
Untuk menghancurkan masalah ini, akhirnya saya memberanikan diri mengunjungi berbagai dealer motor yang ada di kota tempat Saya tinggal. Yah disana saya tanya ini, tanya itu, berapa cicilan termurah, termahal, sampai menanyakan juga diskon haaa.
Sampai bingung sendiri Saya. Semua bagus, semua keren, semua menarik, namun lagi-lagi dana lah sebagai juri penentunya. Akhirnya setelah mikir lama saya memilih motor matic merkkk........ Yamaha 😱 huuu.
Hahaha jangan syok yah sob. Motor Yamaha matic yang saya pilih adalah Mio J Teen, karena berbagai macam alasan tentunya.
Artikel pilihan buat sobat bikers : aksesoris motor yang wajib sobat punya
Alasan Kenapa Pilih Yamaha Mio J Teen...?
Seperti yang sudah saya jelaskan diatas pertimbangan terbesar saya adalah dana. Saat itu motor inilah yang paling cocok buat saya gak terlalu mahal dan gak terlalu murah, pas lah pokoe.
Pertimbangan lainnya seputar teknologi dan fitur yang diberikan, Mio J Teen ini sob. Ini daftar spesifikasinya;
Spesifikasi Yamaha Mio J Teen
- Kapasitas Oli Mesin : Total : 0,85 Liter / Penggantian Berkala : 0,74 Liter
- Tipe Kopling : Kering, Kopling sentrifugal Automatic type
- Tipe Transmisi: V-belt Otomatis
- Pola Pengoperasian Transmisi : CVT Otomatis
- Panjang x Lebar x Tinggi : 1.850 mm x 700 mm x 1.050 mm
- Jarak Sumbu Roda : 1.260 mm
- Jarak Terendah Ke Tanah : 130 mm
- Tipe Mesin : 4 Langkah, 2 Valve SOHC, Berpendingin Kipas
- Jumlah / Posisi Silinder : Cylinder Tunggal / Mendatar
- Volume Silinder : 113,7 cc
- Diameter x Langkah : 50,0 × 57,9 mm
- Perbandingan Kompresi : 9,3 : 1
- Daya Maksimum : 5,7 kW / 5000 rpm
- Suspensi Depan : Teleskopik
- Suspensi Belakang : Unit Swing, Suspensi Tunggal
- Ukuran Ban Depan : 70/90-14M/C 34P
- Ukuran Ban Belakang : 80/90-14M/C 40P
- Rem Depan : Cakram
- Rem Belakang : Tromol
- Sistem Pengapian : TCI (Transistor Control Ignition)
- Battery : YTZ4V-MF (MF Battery) / GTZ4V-MF (MF Battery)
- Tipe Busi : CR6HSA (NGK)
- Torsi Maksimum : 8,5 Nm / 5000 rpm
- Sistem Starter : Electric Starter dan Kick Starter
- Sistem Pelumasan : Basah
- Tinggi Tempat Duduk : 745 mm
- Berat Isi : Cast Wheel 92 kg, Spoke 93 kg
- Tipe Rangka : Pipa Baja Tulang Bawah / Steel Tube Underbone
Saat ini sudah berjalan 3 tahun lebih dan Syukur sekarang sudah lunas. Pingin dijual sih tapi dipikir-pikir sayang juga sob, karena banyak kenangannya. Motor inilah yang menemani saya ketika panas, hujan, macet, mudik.
--------***
Nah itulah sob curhatan hati kecil saya, semoga sobat gak mabok ya hehe. Thank berat loh sudah membaca tulisan ini. Sobat juga bisa membaca : cara naik motor matic yang benarOiya saya mau minta pendapat sobat bikers sekalian nih, kira-kira motor bersejarah saya diatas harus saya jual atau saya wariskan ya?.
Saya tunggu pendapat sobat...